MALAM INI

Malam ini
ku lihat keluar
kupandang ke ataslangit
bertabur bintang gemerlap
bertahtakan bulan purnama
sungguh mempesona hatiku

Malam ini
angin semilir sejuk
suasana yang sejuk
suasana yang tenang
gemerlap sinar lampu kota dari kejauhan
bagai bintang bertabur di atas tanah
membuat suasana malam ini semakin indah

Malam ini
kudengar suara burung hantu di atas pohon
Malam ini
sungguh indah
bulan itu bagaikan bola permata yang sangat indah

Tuhan,,sungguh betapa hebatnya engkau
menciptakan dunia dan seisinya
begitu indahnya cipta'an mu
begitu syahdu serasa ketika
menikmati keindahan itu berdua, bersamamu

"E.V.A.N"
Kamar Atas

Malam Yang Merindu

Sayup-sayup udara malam
Aku yang sendirian, merindukan seseorang
Kusampaikan salam cintaku
Kusampaikan rasa sayangku
Kusampaikan betapa aku rindu
Melalui angin malam

Kala kau tertidur kedinginan
Peluklah aku sepuasmu
Kan ku hangatkan tubuhmu dalam dekapanku
Karena aku sangat mencintaimu

Bersama angin malam
Ku sampaikan cerita cintaku
Kepadanya sang pujaan

Seluas bintang dilangit
Setinggi kerlipan bintang
Seperti itu cintaku padamu

"E.V.A.N"
Merindui Di Balik Kamar Ini

Bersama Bayang Berharap Hadirmu

Sendiri
Kesepian dalam kesendirian
Kemudian turunlah hujan
Manusia dengan sejuta kegagahannya
Menjadi tidak berarti apa-apa disaat hujan
Hanya bisa diam
Merenenung dan membayangkan
Banyak memori yang tiba-tiba keluar
Berloncatan disaat hujan
Sejuta bayang yang tanpa permisi
Memenuhi seluruh isi Kepala
Perasaan-perasaan yang hanya di dapat
Pada saat hujan turun

"E.V.A.N"

Mebayangkan Hadirmu

Ini Pagi Kita...

Apapun yang terjadi di pagi hari ini
Aku ingin kau selalu ceria dan bercahaya bak mentari
Walau sekarang belum bisa melihat sinaran mata indahmu
Ku harap dapat melihatnya ketika hari sedang cerah

Walaupun musim terus brganti
Meninggalkan kesan dan kenangan dalam hati
Tidak mudah kulupakan sinaran mata jernihmu yg berkaca
Bahkan kilauan emas dan permata tak mampu menandinginya

"E.V.A.N"
Mentari Selimut Pagi

Rindu Malam

Dalam temaram sinar
Bulan sabit masih sembunyi dibalik kabut malam
Riuh bintang – bintang
Masih menampakan malu
Menampakkan semua angotanya
Menemani sepi dalam meniti malam sunyi
Tak terasakan dingin ketika masih melintasi
Hanya hewan malam sesekali menemani
Meramaikan selalu suasana hati
Namun hati tetap merasa sepi
Dalam hati yang tegap berdiri
Masih selalu rindukan sang kekasih…

"E.V.A.N"
Rindu Malam

Sepiku Sendiri

Diujung malam yang sepi kuratap langit yang biru
sinar gemintang tampakkan cahaya mata
lirikannya tebarkan nama pada daun yang hijau
tentang perginya bulan yang menghilang
serumpun daun turut berduka,layu tanpa kata
kini tinggalah desah panjang dari mulut dunia
tentang kisah cinta

"E.V.A.N"
Malam Tadi

Dan ini...

Ku coba menghubungimu
Namun kau tetap diam membisu
Sudah salah diri ini terlalu dalam
Sehingga kau diamkan aku
Bersedih hatiku menangis mendengar keputusanmu
Teriris jiwa, menahan sesak di dada

Kasih apa memang kebahagiaan ini
Harus berderai air mata
Kasih jika memang engkau lebih nyaman dengan kehidupanmu
Ku kan mencoba tuk selalu melihatmu jauh
Meresapkan asa dalam lingkar senja

"E.V.A.N"
Aku Masalah Bagimu

Kenapa ini...

aku ingin mendengar lagi
denting waktu yang kau lemparkan
yang kini kudapati berkarat,
di dasar aliran nadiku

aku ingin mendengar lagi
kepyar vas bunga yang jatuh kemarin
walau kini yang kudapati,
keping-keping hatimu yang remuk karenaku

sekarang aku tak mendengar apapun
bahkan setiap remang kenang kian samar
biar kunikmati,
pahit sunyi belantara hati

"E.V.A.N"
Sudut Terjauh

Gerimis Pagi

kala kita menukikan kata hati
di bibir pagi yang berisi rona cerita
beruntai pekat malam, Hitam tak berjendela
hanya seberkas mimpi rindu

kusambut gerimis pagi
dengan langkah gontai
merapatkan perahu hasratku
merengkuh warna warni dan biru yang ku taktahu
aku di balik kanvas hatimu

"E.V.A.N"
Jendela Rumah

Telah Pergi...

aku datang dengan senyum mengembang
mengingat senyuman dirimu
lalu mataku mencari kesetiap penjuru danau,
tak kutemukan sosok yang kucari
Dimanakah dia??
aku berlari mencarinya,

oh...aku lupa
Dia telah pergi beberapa waktu yang lalu,
meninggalkan asa didalam hidupku
disinilah aku, berdiri termenung ditempat ini dalam diam,
mengingat semua kenangan ditempat ini

aku pulang dengan wajah terlipat,
melihat semua benda yang kupakai

"E.V.A.N"
Danau Indah

Terpisah Sejenak

Kutulis sebait puisi tentang kerinduan
Terpendam di batas jarak yang memisahkan
Terkurung di antara dua waktu
Tergambar bayang indah
Seraut wajah yang kurindukan

Cinta ini terpisah jarak dan waktu
Namun akukan selalu menjadi setia mu
Walaupun terkadang ragu mengganggu
Kan kutepis semua itu dari hatiku
Rindu selalu datang mengusik mimpi
Menjadi teman setia dalam tidurku

"E.V.A.N"
Seraut Bayang Dalam Jarak

Gerimis Rindu

Dalam tebaran hamparan kasih
menyingkap memori rindu
yang berkumandang di pelupuk
cinta beralun rintihan bergema
nyanyian sendu

gemersik bayu menghembus
rindu tatkala senandung cinta
asyiknya mendakap nuansa
dalam panji kasih terpatri
di jiwa

dalam renjisan syahdu rindu
terpanggil sejenak di jendela
kasih memyelubungi aksara
tenunan cinta bersemi
bergemang sanubari

tinta cinta tercoret indah
menyusup resah gelisah
tika gedung rindu
menyelimuti asa dalam
renda kasih

dalam menongkah arus
lautan cinta berlabuh
di tepian samudera kasih
terdampat di persisiran
rindu mencengkam


"E.V.A.N"
terbelenggu dalam pesona cinta.

Rintik Malam

Melintas malam, berselimut dingin
Rintik hujan masih rajin jatuh membasahi bumi
Membiarkan udara malam ini mencekam dingin
Air hujan membaur dengan embun
Tak terpisah, menyatu membasahi dedaunan dan tanah
Seperti kisah ku malam ini
Bersamanya berteman rintik hujan
Melihatnya tersenyum seolah mampu memberikan kehangatan
Ketulusannya terpancan merona dari wajah putihnya
Hujan ini menyegarkan keheningan malam
Dingin ini meredakan kesejukan

"E.V.A.N"
Malam Hari Dibawah Rintik Hujan

Cemas Ini...

Duhai kau insan tersayang
Jauh pergimu nanti ke tanah seberang
Menyisakan cemasku dalam bingkai hati
Akankah engkau terpatri
Cemasku membias curiga
Cemburuku kian membara
Sedang rinduku mengharap
Semua itu hanya prasangka
Wahai insan tercinta
Bilakah kau rasa apa yang kini ku rasa
Ketika tanpamu waktuku berlalu hampa

"E.V.A.N"
Sudut Kamar...

SANG TIMUR

MALAM KUTERBAYANG
AKAN DIRIMU SANG TIMURKU
YANG TELAH “BERSAMAKU“
FAJAR BERGANTI PAGI
SIANG BERGANTI SENJA
BAGAI SECERCAH CAHAYA MENYEMBUL DI BALIK AWAN GEMAWAN
BAGAI TEMARAM BINTANG MENERANGI PEKATNYA MALAM
KEBERSAMAANKU DENGANMU

OH, SANG TIMURKU TELAH TERGELAYUT MESRA
SEOLAH TAK TERPISAHKAN
HARI DEMI HARI TELAH BERGANTI
TAHUN DEMI TAHUN TELAH BERLALU
AKU DI SINI BERSAMA SANG TIMURKU TERKASIH
SENYUMMU TERBAYANG DEKAT DI HATI
CANDA TAWAMU TERLUKIS JELAS DI SANUBARIKU
DARIKU, INSAN YANG MERINDUKANMU

"E.V.A.N"

Kala Mentari Menyembul

Memimpikan Kamu

kala malam tiba
aku duduk sendiri seorang diri
menanti embun pagi
dari balik pintu ini
ku taburkan semua rasa di hati
agar aku bisa merasakan rindu kepadamu...

kan ku untaikan kata demi kata dari hatiku
tuk ucapkan "aku merinduk mu"
jiwa, raga, terhempas dari angan mimpi
khayalan,lamunan dan lantunanku
tertuju tuk dirimu...

"E.V.A.N"

Mimpi Dikamar Ini

Terkadang Kenapa...

Saat pertama engkau hadir dengan cerita indahmu, dengan sapa indahmu
Kau dengarkan semua keluh asa yang menggugah indah kau dan aku
Saat ku ingin raih bintang di langit harapan
Engkau hadir dan memberiku semangat
Engkau ulurkan tanganmu tuk menggapai asa...

Perjalanan waktu memang tiada yang pernah tahu
Harap tertinggi yang kadang menggoda hati
Bergelora dalam rasa…kadang hadir dan terkadang juga sirna entah kemana
Meski sapa indahmu terkadang tak terucap untuk ku
Namunku kan tetap berharap akan kisah ini…

"E.V.A.N"

Dirimu itu...

Tersenyum

Bagiku, senyum mu mampu menghentikan dunia
Membuatku mengerti, sekian lama bersamamu
Mencoba mengerti dan memperhatikanmu

Dalam setiap mimpi, ku berdoa
Dalam setiap angan, ku berharap
Untukmu, Demi bahagiamu
Bersama kasih kita

Tak ingin ku lepas pandanganku
Tak ku biarkan dunia mengganggu, dirimu
"E.V.A.N"
Mentari Bersinar

Jum'at Kita...

dan pagi ini
kuukir senyumku didinding waktu
kuukir semua cintaku dengan pelepah harum syukurku
karena atas RahmatNya jua
ku bertemu keindahan dari waktu yang didalamnya banyak butir keharuan
kasih sayang, kecantikan
bermuara dalam syurga kesturi dan lembah zaitun
seolah gelapnya waktu tersirami
degup harapan menjadi bintang dalam semua muara kehidupan

"E.V.A.N"
Kesejukan Pagi

SIANGKU...

Beningnya kau punya senyuman
Yang telah kau teteskan
Segarkan dalam perasaan
Saat kau memberiku sapaan
"Bangun Sayang"

Senyummu bisa mengalahkan
manisnya segala minuman
Memberiku rasa senang
Walau sedikit kau tuangkan
Lewat sejenak ucapan
"Sudah Siang Sayang"

Alangkah bahagianya
Rasa hatiku memilikimu
Kerana ketulusanmu
Selalu memberikan ku spirit
Hari-hariku...

"E.V.A.N"
Siangku Yang Cerah

Badai Asmara

Diriku diterjang badai kerinduan
Menghanyutkan dan sangat menggelora
Menggelitik hasrat bermesra dalam dada
Melupakan penat saat jauh berjalan
Merajut benang-benang asmara
Menata kata-kata mesra yang menggoda
Ooohhh...indahnya dunia ini...
Seakan milik kita berdua

"E.V.A.N"
Sudut Rasa Rindu

Selasa Pagi

Selasa pagi yang dingin menidurkanku

Tak kuasa kulit ini menyentuh sejuknya embun

Hanya ditemani selimut merindu

Yang mampu menghangatkan asa

Mentari masih malu memancarkan sinarnya

Hingga mata ini semakin enggan menatap dunia ini

Semakin ku menarik selimut rindu

Semakin aku jauh berpetualang dalam mimpi

Bukan malas untuk beranjak pergi

Namun kantuk masih menyelimuti

Serasa ingin menambah lagi

Berselimut rindu bersamamu

Tapi pagi ini benar benar berakhir

Ku harus segera bangkit dari mimpi

Dan kembali menatap senyum indahmu

"E.V.A.N"

Kamar Rindu

Kesejukan Namamu

Namamu adalah kata paling sejuk
Yang terucap di bibir, di helaian hati
Nama mu melebur bersama buih
Di samudra cinta

Sering kubaringkan lembut
Jiwaku diatas namamu
Lelapkan cinta yang merambat
Merasuki hatiku

Kala namamu berbisik
Ku mampu mendengar bisik mesramu
Dalam keheningan
Ku bagai merasakan deru musik
Dari dentuman dada putihmu
Yang melantunkan bait2 kerinduan
Menyanyikan senandung kebahagiaan

"E.V.A.N"
Kesejukan Hati

MINGGU PAGI

Bismillahirahmanirrahim...

minggu pagi
di sudut taman-taman surga
kumelihatmu di antara dayang-dayang
jatuh hati ketika ku menatap
untukmu yang merekah diterpa pagi

minggu pagi
kita sejenak terdiam sembari mencuri pandang
kusandarkan tubuh di dinding pemisah
menepuk dada... mengelus raga....
aku terpaku, tak berkata kerana sendu
matamu berbinar menembus pagi



"E.V.A.N"
Sudut Surga

Kala Mentari Tersenyum

saat mentari terbit
terdengar kicau burung sangat merdu
terasa sejuk merasuk kalbu
sejernih tetesan embun pagi
seiring doa di kala mentari
mulai menyambut peraduan
tersenyum dikala mata mulai terbuka
terbangun dengan bahagia
kala ku tengok sosok paras ayu
yang selalu membelai asaku
awali semua dengan senyuman
karena pagi itu kebahagiaan

"E.V.A.N"
Mentari

Untuk mu Sayang

Sayangku,
kenalilah musim hujan yang basah
dan kemarau yang meranggaskan daun-daun kering
di sepanjang hari dalam dua belas purnama
karena cintaku bersemi di dua musim

kenalilah gelisah angin di antara buluh-buluh bambu
yang meliuk ke kanan dan meliuk ke kiri
yang menggemerisik di antara sunyi
karena ada bisikan tentang gelisahku

ketika senja turun di bukit-bukit tak berpenghuni
ada rona yang dilukiskan pada latar langitnya
merah membara dan kadang-kadang lembayung
kenalilah warnanya yang disapukan dari rinduku

sayangku,
malam-malamku adalah catatan tentang cinta
dinginnya menghangatkan dan memberi aroma rasa
aku jejaki purnama yang tenggelam di antara awan
dan aku ingin terbenam bersama cinta yang kau bawa

"E.V.A.N"
Dari perjalanan ku keliling ibu kota

Senyum Dibalik Malam

Di balik senyuman itu
Hilalang yang tinggi telah menyamarkan pandang
Samar-samar senjapun berlalu berganti malam
Tapiku masih terpaku berdiri di sini
Menikmati angin malam yang mulai menusuk tulang
Termenung dengan berbagai masalah akan harapan
Tanya yang tak akan pernah terjawab
Kecewa yang selalu aku bawa dan aku simpan
Di balik senyumam yang ceria
Namun langkahku tak akan pernah berhenti
Walaupun halang merintangi

"E.V.A.N"
Jalan Meintang Malam

Menanti Dalam Damba

Aku ingin melihatmu tersenyum
Selalu bahagia dalam menjalani hari
Dan disinilah aku
Menepi melihatmu
Menanti dalam damba
Berharap kepulangan mu
Ke ibu kota...

Dalam setiap mimpi, ku berdoa
Dalam setiap angan, ku berharap
Untukmu, demi bahagiamu...



Tak ingin ku lepas pandanganku
Tak ku biarkan dunia mengganggu
Kerana aku selalu disini
Menanti hadirmu...

"E.V.A.N"
Menantimu Disini

SENDIRI SUNYI SEPI

di keheningan malam yang tak ku mengerti
suara kecil berbisik di telinga
mengusik keheningan malam ku
sampai matahari menyapa
serasa aku ingin berlari
jauh menghilang dari kesendirian
serasa ingin melepas semua
menjauh seakan tak pernah ada
tak ingin, sungguh ku tak ingin kembali
dalam gelapnya malam
sendiri dalam sepi
semua terasa menyiksa
pada kesendirian ku
disini tanpamu

"E.V.A.N"
Kamar Sunyi

SEPI DITENGAH KERAMAIAN

Malam ini...terasa sepi dalam asaku
Meratap dalam malam nan dingin
Menatap hampa pada dinding langit yang membisu
Mengusap peluh diri pada sang malam yang bermimpi...

Walau baru beberapa malam ku jalan ini
Namun jalan yang kadang ...membingungkan
Kadang pula terasa kebimbangan
Tanpa rasa beku dan sendu di hati yang terdiam sepi...

Malam tanpa hadirmu
Membuat malam dengan sejuta bintang pun
Mampu meluruhkan lelah dalam langkahku
Rasa ingin segera memelukmu, rindu...

"E.V.A.N"
Malam-Malam Sepiku...

SEPI RINDU INI TANPAMU

Kesunyian Menyelimuti
Hingga tiba sang fajar menyelinapi
Ku disini sendiri
Tanpamu yang biasa disudut ini
Yang terbingkai bersamamu...

Adakah di sana kau Rindukan ku
Aku disini sudah merindukanmu
Merasakan sepi tanpamu
Hingga ku mulai menitikkan butiran bening air mataku

"E.V.A.N"
Lantai 2 Sudut Metropolitan