Kecupan pagi menjelma
bersama rintik hujan ditingkahi alunan mendung putih memayungi jagad. Cericit
burung kecil berpagut menghindari dingin dengan mendekam dibalik sayapnya yang
belum terkepak lebar. Sempat mata membidik lambai dedaunan yang tampak hijau
riang. Angin perlahan sampaikan salam kemesraannya meniupkan hawa dingin,
membuat beberapa pejalan kaki sepertiku yang menempuh rintik basah hujan
merapatkan jaket yang dikenakan.
Sebuah tanda keagungan
tercipta sempurna. Simfoni kehidupan dalam nada pagi, nyata memajang bukti
kekerdilan ringkih jiwa diatas naungan semesta. Semua terhampar tergambar dalam
laju kaki menjaring niat tuk berkarya demi jiwa lain yang menanti dibalik
gerimis sana.*E.V.A.N
Tidak ada komentar:
Posting Komentar