Dalam hampa terkuai tak berdaya
Nafas yang tinggal satu
Menuntun gontai langkah kaki yang merayu tuk tetap semi
Ku abaikan bening yang berkali kali menghampiri
Namun ku terlanjur terpatri dan tak mampu melangkah pergi
Ingin ku melati suci
Namun apa lah daya mawar berduri menancap di sanubari
Tiada guna ratap yang tak lagi bermakna
Perih luka yang memerih, robek bernanah tak lagi ku rasa
Aku sadar dan menyadari siapa diri ini
Hampaku di ujung penantianku
Tergurit puisi basi yang tak menentu
Hingga gila aku mencintaimu
"E.V.A.N"
Hentikan Nafasku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar